SNU//Cimahi – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mengambil langkah proaktif dalam upaya peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap.
Melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), bersama dengan tim dari Puskesmas setempat, Dinkes melaksanakan Survei Cepat Komunitas (SCK) di RW 14 Kelurahan Citeureup pada Rabu, 1 Oktober 2025. Yang lalu.
Kegiatan krusial ini berfokus pada penemuan anak-anak yang tergolong Zero Dose—yaitu yang belum pernah mendapatkan satu pun dosis imunisasi dasar—dan anak Drop Out—yang tidak melanjutkan jadwal imunisasi lengkap.
Kedua kelompok ini merupakan sasaran utama dalam rangka pencegahan dan pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), seperti Campak, Difteri, Pertusis, Polio, dan Tetanus.
SCK menjadi metode cepat dan efektif untuk mengidentifikasi kesenjangan imunisasi di tingkat komunitas.
Dalam pelaksanaannya, petugas kesehatan tidak hanya melakukan pendataan dari rumah ke rumah, tetapi juga:
Mengidentifikasi dan Mencatat anak-anak yang belum atau belum lengkap status imunisasinya.
Menggali Alasan mendasar mengapa anak-anak tersebut belum mendapatkan imunisasi lengkap (misalnya, kendala akses, ketidakpahaman, atau keraguan/penolakan terhadap vaksin).
Memberikan Edukasi yang intensif dan tepat sasaran kepada orang tua mengenai manfaat vital imunisasi untuk membangun kekebalan komunitas (herd immunity).
Melakukan Tindak Lanjut berupa penjadwalan dan rujukan langsung ke fasilitas kesehatan terdekat untuk segera diberikan imunisasi kejar (catch-up immunization).
”Survei cepat ini adalah strategi kunci kami untuk memastikan tidak ada satu pun anak yang terlewat dari perlindungan imunisasi dasar lengkap,” ujar Kepala Dinkes Kota Cimahi. Mulyati, Minggu (5/10/2025).
“Data yang kami kumpulkan akan memetakan secara lebih akurat kantong-kantong Zero Dose dan Drop Out, menjadi dasar bagi penjangkauan imunisasi susulan agar cakupan nasional bisa tercapai.” Ujarnya kembali.
Kasus Zero Dose dan Drop Out imunisasi secara nasional masih menjadi tantangan serius karena meningkatkan risiko terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I.
Oleh karena itu, keberhasilan SCK sangat bergantung pada kolaborasi aktif.
Dinas Kesehatan Kota Cimahi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan luar biasa dari tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan seluruh warga RW 14 Kelurahan Citeureup yang telah berpartisipasi secara terbuka dalam kegiatan ini.
Kolaborasi yang solid antara Pemerintah Kota, tenaga kesehatan, dan masyarakat ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target Universal Child Immunization (UCI), menciptakan benteng perlindungan yang kuat, dan melindungi generasi muda Cimahi dari ancaman serius penyakit menular yang sesungguhnya dapat dicegah melalui vaksinasi.
“Imunisasi merupakan dasar lengkap, bukan hanya melindungi anak Anda, tetapi juga menjaga kesehatan seluruh komunitas. Jika Anda mengetahui ada anak yang belum lengkap imunisasinya, segera laporkan ke Puskesmas terdekat,” imbau Mulyati (Bagdja)