SNU|Tasikmalaya – Sejumlah mahasiswa dan aktivis dari berbagai organisasi dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu masuk Mapolresta Tasikmalaya Jalan Letnan Harun Kota Tasikmalaya, Rabu(4/9/2024) Sore
Aksi ini merupakan buntut dari dugaan kekerasan terhadap aktivis perempuan oleh seorang anggota polisi berseragam biru dongker saat demonstrasi pelantikan DPRD Kota Tasikmalaya, di Jalan RE Martadinata Kota Tasikmalaya.
Rekaman video insiden tersebut viral di berbagai platform media sosial, hingga memicu aksi protes yang diwarnai beberapa kali kericuhan.
Pantauan di lokasi, aksi dorongan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian yang berjaga terjadi, ketika ratusan Mahasiswa menginginkan untuk berdiskusi tapi tak diperbolehkan masuk ke dalam Mapolresta, Aksi pun semakin memanas dengan pelemparan botol air mineral.
Para demonstran terus berusaha menjebol gerbang utama Mapolresta Tasikmalaya yang dijaga ketat oleh ratusan anggota polisi. Akibatnya terjadi kericuhan 7 mahasiswa terluka dan pingsan dan segera dievakuasi menggunakan ambulans yang telah disiagakan.
Para aktivis perempuan juga lantang menyuarakan protes terhadap tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh seorang anggota polisi terhadap rekan mereka. Aksi ini juga diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk alumni aktivis mahasiswa dan kelompok pergerakan.
“Kami menuntut agar polisi yang terlibat kekerasan terhadap rekan kami segera dicopot dari jabatannya. Jangan sampai kejadian tahun 1996 terulang kembali di Tasikmalaya,” tegasnya orator.
Meski kericuhan terus terjadi dan beberapa pengunjuk rasa pingsan, aksi orasi tetap berlanjut hingga gerbang utama kantor polisi tak berhasil dijebol oleh demonstran.
Akhirnya, aksi mulai mereda saat Kapolresta Tasikmalaya AKBP Joko Sulistiono dan Komandan Batalyon D Pelopor Brimob Polda Jawa Barat, Kompol Iyus Ali Yusuf naik podium.
Keduannya bersama-sama memohon maaf atas aksi yang terjadi kemarin saat pelantikan DPRD Kota Tasikmalaya. Mereka berdua pun siap dievaluasi kinerjanya dan patuh terhadap keputusan pimpinannya masing-masing.
“Atas nama pribadi saya ikhlas, saya ridho dari hati yang paling dalam. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian kemarin. Itu murni kesalahan saya sebagai manusia,” ujar Danbrimob.
“Saya ikhlas dan ridho meminta maaf yang sebesar-besarnya. Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan saya, ” Ucapnya.
“Dari lubuk hati yang paling dalam saya minta maaf atas kejadian kemarin. Saya siap bertanggungjawab dan menerima hasil evaluasi pimpinan atas kinerja saya,” tutur Kapolres.
“Usai meminta maaf Kapolresta Tasikmalaya AKBP Joko Sulistiono dan Komandan Batalyon D Pelopor Brimob Polda Jawa Barat, Kompol Iyus Ali Yusuf turun dari podium, dan dikejar ratusan mahasiswa keduanya lari kocar- kacir menyelamatkan diri dan masuk ke jalan samping Mapolresta Tasikmalaya.
Mahasiswa langsung membakar ban bekas di depan pintu utama masuk Mapolresta Tasikmalaya, sebagai aksi kecewa terhadap Komandan Batalyon D Pelopor Brimob Polda Jawa Barat, Kompol Iyus Ali Yusuf, para aksi akan melaporkannya ke Kapolri ***