Ekonomi

OJK dan TPAKD Dorong Inklusi Keuangan Syariah di Tasikmalaya

268
Kepala Bagian PEPK dan LMS Dendy Juandi mewakili Plt. Kepala OJK Tasikmalaya dalam Rapat Pleno TPAKD Kota Tasikmalaya yang dilaksanakan di Kantor Walikota, Selasa Sore (6/5/2025).(Foto: Krist)

SNU|Tasikmalaya- Otoritas Jasa Keuangan Tasikmalaya (OJK) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Tasikmalaya terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian PEPK dan LMS Dendy Juandi mewakili Plt. Kepala OJK Tasikmalaya dalam Rapat Pleno TPAKD Kota Tasikmalaya yang dilaksanakan di Kantor Walikota, Selasa Sore (6/5/2025).

“Kota Tasikmalaya, yang dikenal sebagai Kota Santri, memiliki potensi dan peluang besar dalam pengembangan ekonomi syariah melalui optimalisasi produk dan jasa yang berbasis prinsip Islam,” kata Dendy.

Menurut dia, TPAKD Kota Tasikmalaya pada tahun ini telah menyusun sejumlah Program Kerja (Proker) baru salah satunya adalah penguatan inklusi Tabungan Syariah. 

Tentu Program yang telah dirancang ini tidak hanya menyasar peningkatan inklusi keuangan di sektor perbankan syariah saja, Namun juga memperluas jangkauan ke sektor industri keuangan non bank (IKNB)  melalui program asuransi usaha tani padi (AUTP) dan sektor Pasar Modal melalui proker edukasi Sekolah Pasar Modal (SPM).

Maka Peningkatan inklusi dan literasi keuangan ini tentunya merupakan kerja bersama dalam TPAKD yang terdiri dari OJK, BI, Pemerintah Daerah dan industri jasa keuangan,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan perkembangan kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Kerja OJK  Tasikmalaya yang hingga Februari 2025 tumbuh positif di tengah kinerja perekonomian nasional yang relatif stabil. 

Hal ini tercermin dari pertumbuhan, profil risiko yang terjaga serta likuiditas yang memadai di masing-masing sektor jasa keuangan, ” katanya

Aset perbankan di wilayah pegawasan Kantor OJK Tasikmalaya pada Februari 2025 meningkat 1,41 persen (yoy) dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Februari 2025 tercatat meningkat 4,76 persen (yoy).

Di sisi lain kata dia, pertumbuhan kredit menurun 1,01 persen (yoy) yang berdasarkan jenis penggunaannya, kedit modal modal kerja menurun sebesar 10,82 persen (yoy) sehingga diperlukan upaya peningkatan inklusi keuangan untuk UMKM.

“Program Business Matching yang sebelumnya telah terlaksana di tahun 2024, pada tahun ini akan lebih dioptimalkan lagi dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan untuk UMKM khususnya UMKM pemula yang belum pernah mendapatkan kredit/pembiayaan dari perbankan dengan tujuan akhirnya bisa meningkatkan produk dan jasa yang diberikan,” tambahnya.
Adapun kegiatan tersebut dihadir iperwakilan Bank Indonesia KPw Tasikmalaya, perwakilan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) perbankan keuangan, asuransi serta TPAKD Kota Tasikmalaya,” paparnya. (Krist)

Exit mobile version