ArtikelBeritaEntertainmentGaya hidupHeadlineInformatikaRagam DaerahWisata

The Papandayan Jazz Fest 2025: Satu Dekade Merangkai Harmoni Musik dan Budaya, Kebersamaan dalam Keberagaman

910
Suagi Ballroom The Papandayan Hotel Bandung malam ini menjadi saksi pembukaan resmi The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2025, menandai satu dekade festival jazz yang telah tumbuh menjadi ikon budaya dan gaya hidup Kota Bandung, Sabtu(4/10/2025).

SNU|Bandung,- Suagi Ballroom The Papandayan Hotel Bandung malam ini menjadi saksi pembukaan resmi The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2025, menandai satu dekade festival jazz yang telah tumbuh menjadi ikon budaya dan gaya hidup Kota Bandung. Mengusung tema “A Culture Resonance”, TPJF kembali hadir sebagai ruang perjumpaan musik, budaya, dan komunitas kreatif, Sabtu(4/10/2025).

Dalam sambutannya, General Manager The Papandayan Hotel Bandung, Bobby Renaldi, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas keberlanjutan TPJF selama sepuluh tahun. 

“TPJF adalah wujud komitmen kami untuk menjadikan The Papandayan bukan hanya sebagai hotel, tetapi sebagai pusat budaya dan kreativitas. Sepuluh tahun bukan sekadar angka, melainkan perjalanan membangun ekosistem seni yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Bobby.

Malam pembukaan diawali dengan pengenalan TPJF sebagai festival yang memadukan kemegahan jazz dengan kekayaan budaya, kuliner, dan semangat komunitas. Dilanjutkan dengan Awarding TP Jazz International Online Competition (TPJC) 2025, penghargaan diberikan kepada para pemenang dari Jepang dan berbagai kota di Indonesia, diserahkan langsung oleh dewan juri ternama seperti Barry Likumahuwa, Nita Aartsen, Venche Manuhutu dan Hari Pochang.

Momen penghormatan hadir melalui Tribute to Harry Roesli oleh Rumah Musik Harry Roesli, diikuti penyerahan Lifetime Achievement Award oleh CEO Media Group, Bapak Mohammad Mirdal Akib, kepada keluarga mendiang atas kontribusinya terhadap musik Indonesia.

Penayangan video “1 Dekade TPJF” menjadi pengingat perjalanan panjang festival sejak 2015. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dr. Iendra Sofyan, menyampaikan apresiasi atas konsistensi The Papandayan dalam menghadirkan festival yang telah menjadi agenda budaya penting di Bandung.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, turut hadir dan menandatangani prasasti bertuliskan “A Beacon of Jazz from Bandung to The World”, sebagai simbol bahwa semangat jazz dari Bandung akan terus bergema ke seluruh dunia. Ia juga menyerahkan sertifikat penghargaan kepada para founder TP Jazz Management atas dedikasi mereka.

Puncak kebanggaan malam ini ditandai dengan penganugerahan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) kepada The Papandayan Hotel sebagai Hotel Pertama di Indonesia yang Menyelenggarakan Festival Jazz Secara Berkesinambungan Selama 10 Tahun.

Dalam sesi media, Malinda Dinangrit, Marketing Communications Manager The Papandayan, menegaskan pentingnya peran komunikasi dan kolaborasi dalam menjaga keberlanjutan festival. 

“TPJF adalah hasil dari kerja sama lintas sektor—hotel, media, komunitas, dan pemerintah. Kami percaya bahwa komunikasi yang hangat dan inklusif adalah kunci untuk menjangkau lebih banyak audiens dan memperkuat identitas budaya Bandung,” ungkap Malinda.

Sebagai penutup, penampilan Gege Gumilar & Orchestra menghadirkan harmoni megah antara jazz dan orkestra, menegaskan posisi TPJF sebagai festival yang menjembatani tradisi dan inovasi.

Dengan dukungan dari TP Jazz Management, Media Group, Ron88, dan MLD Spot, TPJF 2025 resmi dimulai—sebuah perayaan satu dekade jazz yang tumbuh dari Bandung untuk dunia.

Exit mobile version