SNU//Kabupaten Garut – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung menonaktifkan kepala sekolah SMAN 6 Garut, berkaitan dengan salah seorang siswanya yang telah meninggal karena melakukan bunuh diri.
Siswa tersebut, mengambil jalan pintas, dikarenakan tidak naik kelas dan keputusan tegas tersebut di ambil setelah melakukan pertemuaan antara sekolah dengan pihak keluarga korban tersebut.

“Saya tugas kan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Barat untuk melakukan pendalaman, apakah benar ada dalam kelalaian dari kepala sekolah, wali kelas guru Bk dan juga guru mata pelajaran yang terkait, kami ingin tahu apakah ada tanggung jawab yang di abaikan,?,” kata Dedi Mulyadi Jum’at (18/7/2025).
Pertemuan yang di hadiri oleh kepala sekolah, walikelas guru Bimbingan Konseling (BK), guru fisika, perwakilan pihak keluarga korban dan juga pihak sekolah.
“Kami langsung menuggaskan kepala BKD Provinsi Jawa Barat
guna untuk melakukan investigasi, untuk mencari titik masalah. apakah ada kemungkinaan kelalaian kepala sekolah, Walikelas guru BK, guru fisika dan juga guru matapelajaran peyelenggara pendidikan, karena kami ingin tahu apakah peyelenggara pendidikan adanya tanggung jawab atau di abaikan,” ujar ucapan Dedi Mulyadi.
Dedi juga sangat mendukung proses penyelidikikan yang adil, kepala sekolah SMAN 6 Garut resmi dinonaktifkan sementara, di mulai hari ini, guna mewujudkan seluruh proses investigasi dilakukan secara transparan proses pemeriksan berjalan dengan secara objektif sudah di mulai hari ini, semua pihak agar lebih berhati dalam menyikapi kejadian tersebut,” paparnya.
Sebelumnya satuan reserse kriminal Polres Garut, tengah melakukan penyelidikan kematian seorg siswa kelas x SMAN 6 Garut yang berinisial PN 16, warga Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.
Sebab kematian tersebut terjadi pada hari senin 14 juli 2025 di rumahnya, Siswa tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara melakukan bunuh diri.
Lantaran tidak naik kelas, hingga dugaan perundungan di sekolah
Kasatreskim Polres Garut AKP Joko Prihatin menerima laporan tentang seorang siswa yang gantung diri dan tim inafis langsung di terjunkan ke tempat lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Di lokasi tidak di temukan adanya tanda tanda kekerasan dan korban mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri dan
“Kami telah meminta keterangan sejumlah saksi termasuk akan menjadwalkan pihak keluarga setelah masa berkabung, karena saat ini keluarga nya masih dalam berduka, tetapi untuk penyelelidikan sekarang masih berjalan terutama membuka inti masalah tersebut,” tandas Joko. (Agung)