BeritaEkonomiLingkungan HidupRagam Daerah

DPD Tani Merdeka Indonesia (TMI) Lakukan Proses Pembabatan Lahan Baru Untuk Tanam Jagung

542
Dewan Pengurus Daerah Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Paniai, melakukan Proses Pembersihan lahan untuk penanaman jagung yang sangat penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.

SNU//Nabire-Papua Tengah – 

Dewan Pengurus Daerah Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Paniai, melakukan Proses Pembersihan lahan untuk penanaman jagung yang sangat penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.

Proses ini meliputi pembersihan dan pembongkaran lahan baru, tebang kayu, dan babat rumput kayu, untuk mempersiapkan tanah agar gembur dan siap tanam, yang beralamat di Wanggar/Kaladiri, Nabire Papua Tengah. Kamis (31/7/2025)

Proses ini meliputi pembersihan dan pembongkaran lahan baru, tebang kayu, dan babat rumput kayu, untuk mempersiapkan tanah agar gembur dan siap tanam, yang beralamat di Wanggar/Kaladiri, Nabire Papua Tengah. Kamis (31/7/2025)

Ketua Kelompok Tani, Pius Bunai, Mengatakan  Proses pembersihan lahan seluas 1,3 hektare, sebagai lanjutan proses kerja semua pembatan dan tanaman liar yang ada di lahan, 

“Karena gulma dapat bersaing dengan tanaman jagung dalam mendapatkan unsur hara dan air,” ucap Pius Bunai.

Lebih lanjut menurut Bunai, bahwa pembersihan sisa tanaman, telah dibersihkan sebelumnya, 

“Seperti jerami atau batang tanaman, yang dapat menjadi tempat berkembang biak hama dan penyakit,”Jelas Bunai.

Sementara itu, menurut Anggota Tani, Petrus Degei,  bahwa pengolahan tanah, yaitu pengolahan tanah Awal, telah dilakukan pembajakan atau pencangkulan terlebih dahulu, 

“Hal itu dilakukan untuk membalik dan menggemburkan tanah, serta memotong akar dan sisa tanaman agar lebih mudah terurai,” jelas Petrus Degei.

Dalam pengolahan tanah lanjutan tersebut, pihaknya telah melakukan perataan tanah terlebih dahulu,

“Dan membuat bedengan dengan lebar dan jarak antar bedengan yang sesuai untuk memudahkan penanaman dan perawatan,” pungkas Degi”.

Hal yang sama dijelaskan pula oleh Yan Tebai, selaku Anggota Tani, juga, 

“Pemberian Kapur, Jika diperlukan, berikan kapur pertanian (dolomit, zeolit, atau kaptan) untuk mengatur pH tanah, terutama jika pH tanah rendah, pemupukan dasar, berikan pupuk dasar seperti pupuk kandang  atau pupuk anorganik sesuai rekomendasi untuk menyediakan nutrisi awal bagi tanaman,”Jelas Tebai”.

Selanjutnya menurut Thobias Obaipa, selaku Kordis Tani Merdeka distrik Siriwo, mengutip sanitasi, pembersihan material, buang atau singkirkan semua material yang dapat menjadi sumber kontaminasi atau menghambat pertumbuhan tanaman. 

“Pengendalian hama dan penyakit, lakukan sanitasi untuk mengurangi risiko serangan hama dan penyakit, termasuk dengan menggunakan herbisida jika diperlukan,” jelas Obaipa” 

Sedangkan menurut Pit Kayame, Anggota Tani Merdeka lainnya dan selaku pengurus Kampung, ikut menjelaskan pula, bahwa dalam masalah pengairan, pihaknya telah membuat sistem pengairan, yaitu membuat sistem drainase yang baik, untuk mengalirkan kelebihan air, terutama pada lahan yang berpotensi tergenang, penyediaan air.

“Pastikan ketersediaan air yang cukup, terutama pada fase pertumbuhan tertentu seperti fase pembungaan dan pengisian biji,” tukas Kayame.

Pengurus Bendara Tani Merdeka, Opias Gobai, ikut andil dan menbahkan, dalam pemilihan lahanpun yang tepat, memilih lahan yang sebelumnya tidak ditanami tanaman sejenis untuk menghindari serangan hama dan penyakit. 

“Perhatikan Jarak Tanam, Berikan jarak tanam yang cukup antar tanaman dan antar bedengan untuk pertumbuhan yang optimal, Gunakan Bahan Organik,” tambah Gobai”.

Pit Dakopa Kayame, Menyampaikan, anggota Pengurus Tani Merdeka, menyampaikan, pertimbangan untuk menggunakan biochar sebagai bahan organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan retensi air. 

“Penyulaman dan Penjarangan, Lakukan penyulaman jika ada tanaman yang mati dan penjarangan jika terlalu banyak tanaman dalam satu lubang,” jelas Dakopa”.

Titus Mote, selaku Badan Inti Pengurus Tani, Mengutip Pengendalian Gulma, Lakukan pengendalian gulma secara berkala, baik secara manual maupun dengan herbisida, untuk mencegah persaingan dengan tanaman jagung. 

Pemeriksaan Rutin.
“Lakukan pemeriksaan rutin terhadap tanaman jagung untuk mendeteksi dini adanya hama dan penyakit, serta melakukan tindakan pengendalian yang tepat,” tutup Mote. (Jeri P Degei)

Exit mobile version