SNU|Cianjur,– Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. R. Vini Adiani Dewi, MMRS, bersama timnya telah mengambil langkah-langkah cepat untuk menginvestigasi dugaan keracunan massal terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam konferensi pers pada Selasa (22/04/2024), dr. Vini memastikan bahwa investigasi ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dr. Vini menjelaskan bahwa sampel makanan telah diambil dari lapangan untuk diperiksa di laboratorium provinsi. Langkah evaluasi awal telah dilakukan, termasuk memastikan sertifikasi SPPG pada penjamah makanan. Menurutnya, hasil investigasi akan memakan waktu sekitar satu minggu, namun tindakan evaluasi terus dilakukan untuk memastikan keamanan program MBG.
Lebih lanjut, dr. Vini menegaskan bahwa koordinasi erat dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dan seluruh Dinas Kesehatan se-Jawa Barat telah dilakukan. “Kami mendukung penuh proses ini, termasuk memberikan bantuan obat jika diperlukan. Untuk tindakan lebih lanjut, kami akan menyerahkan rekomendasi kepada Badan Gizi Nasional (BGN) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan rasa empati kepada para siswa yang terdampak dan berharap mereka segera pulih. Dalam keterangan persnya, Dadan menyebutkan bahwa empat langkah preventif telah diambil untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. “Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami. Kami sedang mengusut apakah keracunan ini berasal dari MBG atau faktor lainnya,” ungkap Dadan.
Program Makan Bergizi Gratis, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa, kini tengah dievaluasi secara menyeluruh demi memastikan keamanan dan kualitasnya. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan BGN berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keamanan pangan agar insiden serupa tidak terulang.
